hmm.. postingan yang kali ini tentang perkuliahan yang saya ambil.. tadinya saya mau posting tentang LOKASI PERKULIAHAN saya.. tapi daripada jadinya dosa ya, mendingan ga dulu deh.. soalnya saya bawaannya selalu sinis sama lokasi tersebut.. mungkin suatu saat kalo saya sudah bener2 siap untuk cerita betapa bus, eh, tuh kan.. udah lah.. skip aja..
jadi ceritanya, september ini saya udah mulai masuk ke semester ketujuh.. kata orang sih, angka tujuh angka mujur ya, tapi ntah knapa bukan itu yang saya rasakan.. mungkin bukan itu yang orang rasakan kalau dia kuliah semester tujuh di fakultas sastra jurusan sastra inggris di Universitas Padjadjaran!
semester tujuh di jurusan sastra inggris berarti semester pengutamaan a.k.a penjurusan.. ada dua jurusan yang bisa dipilih, yaitu: sastra dan linguistik **well, i’m so sorry for being dishonest.. sebenernya ada tiga.. yang satu lagi: pindah kuliah aja!**
seperti bisa ditilik dari teori penalaran secara harfiah **d’oh.. maaf ya disamarkan,, nama dosen gw nih..**, sastra berarti akan berurusan dengan karya-karya sastra dari jaman plato, sampe karya-karya sastra modern.. mencakup: critical theory, poetry, novel-novel, sejarah-sejarah karya sastra tersebut, tahun-tahun dan jaman-jaman, nama dan sifat sastrawan yang banyak banget, nyentrik, nyeleneh, dan gila-gila..
sementara itu, jurusan selanjutnya mencakup seputaran ilmu bahasa nya.. ntah itu dari segi sintaksis nya, pragmatis nya, semantis nya, dan lain-lainnya.. **and now you can guess just how boring it is, being in english department!**
jurusan terakhir adalah jurusan yang paling membahagiakan (diri sendiri.. orang tua tentu tidak terbahagiakan..) seandainya saya bisa memilih pilihan ketiga, namun apa daya, saya tidak tega pada ayah bunda saya..
jadilah, saya memilih jurusan sastra..
bukan, bukan!! bukan karena saya hebat soal sastra! bukan juga karena pengetahuan saya tentang karya sastra melimpah ruah.. saya hanya tidak tega menyiksa otak saya dengan mata kuliah semacam pragmatis itu.. sudah cukup saya menganalisa bahasa dan pembentukan-pembentukannya.. sudah,, saya minta ampun.. dan tadinya saya yang begitu menggemari musik ini menyangka bahwa musik akan dibahas secara relevan si jurusan sastra, karena setahu saya musik juga termasuk karya sastra.. tapi, saudara-saudara, ternyata tidak.. atau at least belum.. tapi nampaknya, saya akan sedikit sekali dipertemukan dengan musik di wilayah sastra ini.. yang baru-baru ini saya temukan hanyalah teori-teori naratologi, teori-teori kritikal dari jaman plato **yang modulnya berbanding setengah tebal televisi saya.. nimpuk anjing juga mati anjingnya**, novel-novel edan ala Borges, dan sebagainya..
Tuhan, bolehkah saya minta upgrade jiwa kesusastraan saya ini? sampai saya lulus saja, Tuhan..
tugas-tugas sudah bertumpuk tak memberi ampun sama sekali.. tiga novel dalam seminggu harus dibabat habis.. paper menanti.. teori-teori harus dibaca.. dan teori nya tidak ada kepastiannya!! oh, baby.. it’s getting worse, isn’t it? saya harus mengerti teori si anu tentang A tidak sepadan dengan teori si inu tentang A juga.. tapi mungkin sepadan dengan teori si inu tentang J.. nah, dia loncat, dari A jadi J.. pusing gak sih?!
Dan beberapa teman di kelas ternyata menikmati dan menjiwai!! Damn!! mereka makan apa sih? mereka otaknya terbuat dari apa? baja? kok bisa-bisanya ga remuk diterpa sebegitu banyak kekompleksan dunia sastra ini????
Tuhaaaaaannnn…. Saya salah jurusaaaaannnnnnn…
Recent Comments